Kurang Tegas Membuat Cowok Suka Berbohong

Bertengkar
Siapa yang nggak sakit hati dibohongi terus terusan. Tapi kata putus nggak pernah keluar dari mulut kita walaupun kita sadar justru itu yang terbaik.

Tanpa disadari, kita punya andil yang menyebabkan si dia terus berbohong. Kok bisa?

Ini dia contoh kasusnya.

Terlalu yakin sama si dia

Umumnya, sih, seseorang akan berusaha mempertahankan hubungannya kalau yakin pasangannya adalah yang terbaik. Tapi bagaimana kalau ternyata itu hanya perasaan kita saja. Kita dalam penyangkalan dengan meyakini bahwa si dia sempurna, kecuali kebiasaannya berbohong. Jika si dia mengetahui ini, makin menjadilah kebiasaan berbohongnya. Semua karena kita nggak berani mengambil keputusan.

Karena Orangtua

Orangtua kita sudah terlanjur sayang dan menyetujui hubungan kita dengan si dia. Kalau sudah begini, semakin sulit, deh, untuk kita minta putus. Seharusnya, sih hal ini jangan dijadikan penghalang. Coba jelaskan dan bicarakan baik-baik dengan orangtua penyebab kita mau putus. Jika alasan kita kuat dan benar, orangtua pasti mengerti, kok.

Karena takut menjomblo

Sudah berkali-kali dibohongi tapi masih juga nggak mau minta putus karena merasa nggak bisa sendiri. Eits, nggak selamanya jomblo itu berarti kesepian atau nggak laku. Nggak usah khawatir dengan kondisi ‘semua’ teman saya punya pacar, tapi saya tidak. Teman yang baik akan ada, baik kita punya atau nggak punya pacar. Lagipula, ngapain punya pacar kalau cuma makan hati?

Kurang tegas

Putus karena sakit hati dibohongi dan nggak dihargai, tapi setelahnya, dengan mudah nyambung lagi karena masih sayang. Duh, yang kayak begini, nih, yang bikin si dia nggak kapok-kapok berbohong. Buat apa ngasih kesempatan berkali-kali pada cowok yang nggak bisa menghargai kita?

Tidak memberi sanksi

Kayaknya, sudah terlalu sering si dia minta maaf dan berjanji untuk nggak mengulangi kesalahannya lagi. Tapi di sisi lain, kebohongan si dia terus berulang karena, ternyata, kita nggak pernah memberi sanksi tegas dan selalu memafkannya. Wah, kalau begini, sih, kita punya andil cukup besar kenapa dia hobi berbohong.

[hh]