Beras Asli |
Berdasarkan keterangan Kepala Bagian Pengujian Laboratorium Sucofindo, Adisam ZN, perbedaan tersebut terlihat dari beberapa ciri seperti warna, bentuk dan tekstur.
Pendeteksian secara dini dapat dilihat dari fisik beras dan konsumen yang terbiasa memasak beras akan mudah membedakannya.
Beliau mengatakan bahwa di ujung beras asli ada lengkungan dengan sudut kemiringan yang membulat sedangkan beras palsu, sudut lebih tajam.
Selain itu, terdapat bekas-bekas sekam atau kulit padi yang tertinggal. Apabila direndam di dalam air akan ada larutan berwarnaa putih susu atau biasa disebut air tajin.
Saat diletakkan di kertas putih, beras palsu bentuknya tampak tidak alami. Sisa airnya berlendir atau lengket setelah dimasak.
Meski begitu, kandungan protein beras plastik ini sangat tinggi yaitu sebesar 7,38% pada sampel satu dan 7,68% pada sampel dua.
Lab Sucofindo hanya menerima dua sampel saja pada saat uji lab tersebut. Mereka siap membantu masyarakat apabil ditemukan beras serupa.
Tapi, bagaimana beras sintetis ini kalau sudah dioplos dengan beras yang asli? Jadilah pembeli yang cerdas ya. [SWT]