Waspada Ukuran Testis Terlalu Kecil

Testis
Salah satu penyebab gangguan hormon yang menyebabkan tak sempurnanya ukuran testis adalah hipogonadisme. Seseorang disebut mengalami hipogonadisme ketika fungsi testisnya menurun akibat gangguan interaksi hormonal, antara lain meliputi androgen dan testosteron.

Meski tidak selalu terkait langsung, ukuran testis yang tidak normal bisa mempengaruhi produksi testosteron dan proses spermatogenesis atau pembentukan sperma. Jika testis terlalu kecil, produksi sperma biasanya lebih rendah, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya.

Apabila gangguan pertumbuhan testis terbukti berhubungan dengan hipogonadisme, maka dampaknya bisa lebih luas lagi. Dr. Em Yunir mengatakan, hipogonadisme juga bisa menyebabkan perubahan mental dan emosional, misalnya kelelahan, penurunan gairah seks, dan disfungsi ereksi.

Berdasarkan penyebabnya, hipogonadisme dibedakan menjadi dua, yakni hipogonadisme primer dan sekunder. Hipogonadisme primer dipicu oleh masalah dari dalam testis, sedangkan yang sekunder dipicu oleh penyakit tertentu, misalnya Sindrom Kallmann, gangguan hipofisis dan HIV-AIDS.

Pengobatan hipogonadisme pada pria dewasa, yaitu berupa penggantian hormon berupa terapi testosteron yang mampu mengembalikan fungsi seksual, kekuatan otot, serta mencegah osteoporosis menggunakan bantuan teknologi reproduksi yang membantu pasangan dalam pembuahan.

[source]