Ilustrasi: Suasana Cafe
Ada beberapa alasan yang membuat gue suka datang ke sini. Suasananya enak, deket dari rumah, dan bisa wifian gratis tanpa mesen makanan. Alasan yang paling kuat sepertinya alasan yang terakhir. Maklum, mahasiwa.
Kalo lagi di café buat nyelesain kerjaan, biasanya kita butuh waktu lama. Sementara, buat duduk lama-lama di café itu nggak gampang. Ada semacam tuntutan sosial yang mengharuskan kita untuk memesan dan terus memesan makanan. Untuk sebagian orang mungkin ini bukan masalah. Tapi, lain cerita buat pelajar dan mahasiswa.
Gue sering banget ke café. Keperluannya pun macem-macem. Kadang buat nulis, nyari makan, nyari minum, atau sekedar tuntutan pergaulan.
Karna tingginya intensitas kunjungan, gue pun jadi paham tipe-tipe pengunjung café.
1. Eksmud
Ini golongan pengunjung dengan kasta tertinggi. Biasanya gue ketemu mereka pas jam makan siang. Orang-orang seperti ini nggak akan ngeliat harga kalo mesen makanan. Antara banyak duit atau emang nggak bisa ngitung. Tiap datang pakaiannya selalu rapih: Kemeja-dasi-pantovel. Kemeja-dasi-pantovel. Antara keren atau emang nggak punya baju lain.
2. Couple
Dari yang gue perhatikan, cowok akan jadi royal jika makan dengan pasangannya. Tingkah lakunya pun unik-unik. Yang kalo datang sendiri biasanya minum es teh manis, kalo sama pacar minumnya jadi kebarat-baratan, misalnya, Mocha-Licious Frosticcino. Kalo datang sendiri biasa mesennya nasi goreng ayam, kalo sama pacar tiba-tiba mesen Chicken Mashed Baked Potato.
Lain cerita buat cewek. Entah kenapa keanggunan mereka meningkat drastis. Dari yang biasa makannya banyak, mendadak jaim dan nggak mesen apa-apa. Duduknya jadi anteng.. Antara pengen anggun atau kepikiran naik haji.
Tapi mereka nggak salah.. Jatuh cinta emang gelisah. Mereka hanya ingin, seperti yang semua orang juga inginkan, terlihat sempurna.
3. Anak Gaul
Ini golongan yang akan paling sering kita lihat di café. Dandanannya keren. Tampangnya masa kini. Bahkan terkadang masa depan.
Mereka, anak gaul ini, akan selalu bergerombol.
Ada semacam standar pergaulan yang entah dari mana datangnya. Rata-rata punya gaya dan pembawaan yang sama. Cewek misalnya. Jika ditarik garis merah, kita akan melihat satu kesamaan: B3. Behel, Belah tengah, Betee nggak makan sushi.
Ketika selesai makan, mereka tidak mencari tissue seperti manusia kebanyakan. Perlahan-lahan hanya mengambil tas dan mengeluarkan, kamera. Kemudian satu persatu dari mereka menggelinjang. Dengan suara halus, mereka akan menatap nanar, “jangan lupa tag guehhhh…”.
4. Pelajar dan Mahasiswa
Ketika kamu melihat orang memegang menu, dan lama.. kemungkinan besar itu pelajar atau mahasiswa.
Ngebahas yang ini sebenernya agak nggak tega. Antara nyeritain orang dan ngumbar aib sendiri..
Pertama, mereka akan memegang menu dengan erat. Dengan tampang yakin dan terlihat memahami, perlahan-lahan mereka menganggukkan kepala.
Poconggg
Nggak. Mereka tidak sedang mencari makanan yang enak. Kamuflase ini hanya untuk mengulur waktu, demi kelakuan mulia, mencari harga termurah nomer 2.
Ya gitu.. Seenggaknya nggak keliatan terpuruk-terpuruk banget mesen yang paling murah.
Ketika selesai makan, mereka akan saling pandang tanpa bicara. Tanpa aba-aba, mereka mulai memerebutkan bill. Nggak, bukan buat nraktir. Hanya sekedar memastikan, ‘bagian gue berapa yah..’.
Credit: blogdetik @poconggg
0 Response to "Inilah Tipe-tipe Pengunjung Café"
Post a Comment