Visualkan Mimpimu dengan Vision Board!

ngomongin vision board, sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru, karena saya yakin banyak diantara teman-teman yang udah pernah bikin, atau at least tahulah gimana cara bikinnya. Tapi berapa banyak sih yang emang benar benar memanfaatkan penggunaan vision board?

Vision Board pada dasarnya merupakan kumpulan gambar atau potongan-potongan huruf yang disusun sedemikian rupa di atas sebuah kertas. Bisa kumpulan guntingan majalah, koran, kartu pos, foto, dll. Intinya full of images! Ga ada larangan sih kalau kamu juga mau mencantumkan sejumlah tulisan di dalam vision board, khususnya untuk menekankan beberapa kata tertentu yang kamu rasa mungkin kurang tergambar jika tidak disertai kata tersebut. Tapi asal jangan kebanyakan aja, karena kan intinya komposisi gambar.

Nah, penggunaan vision board itu beragam banget loh. Ada yang make untuk urusan personal (kayak bikin resolusi, mimpi, dll). Tapi juga ada yang menggunakannya untuk mendukung aktivitas sosialnya. How about me?Kalau saya sih keduanya. Belakangan kalau memang ada waktu untuk membuatnya, jika saya disuruh bikin poster project untuk dipresentasikan di depan umum, rather than bikin pake power point atau corel draw, saya lebih prefer bikin pake vision board aja. Misalnya kayak yang begini:
Atau bisa juga dipake untuk keperluan pribadi kamu. Misalnya saya menggunakannya untuk bikin action plan. Saya coba bikin roadmap aktivitas saya, dan kira-kira dampak apa yang bisa dihasilkan. Jadinya kayak begini (saya bikinnya 2 halaman bersambung):
Kenapa sih harus vision board?
Well, sebenarnya ini hanya salah satu dari sekian banyak tools yang ada yang bisa kamu pake. Dengan menggunakan vision board, sebenarnya kita udah mencoba menerapkan laws of attraction. Dimana kita mencoba menciptakan keingintahuan orang yang menjadi target audience kita, karena penasaran dengan arti dibalik gambar gambar yang kita susun. Selain itu, ini juga salah satu cara untuk dare to be different. Bayangin aja, kalau semua orang di kelasmu presentasi dengan power point, tapi kamu malah bawa vision board,pasti menarik banget (dan kamu dianggap niat dan serius. karena untuk ngerjainnya pasti butuh waktu, dan butuh kerja keras. hehe).

Tapi kan vision board kecil? dan ga cocok untuk presentasi yang skala besar?

Iya sih, tapi kan banyak jalan menuju Roma. Hehe. Jadi banyak jalan juga yang bisa kamu terapin untuk mengantisipasi ini. Misalnya, kamu bisa scan/ foto vision board kamu, lalu baru masukin ke power point. Lalu pas kamu presentasi, kamu bawa dua-duanya, vision board dalam bentuk karton dan juga dalam bentuk digital. Makin dianggap niat deh kamu. Hehe.

Tapi musti diingat juga bahwa kamu harus bisa memilih gambar yang tepat dan orang bisa menangkap maksud yang ingin kamu sampaikan. Selain itu penyusunan gambar gambar nya juga harus runut sesuai alur berpikir. Jangan hanya sekedar ngepas-ngepasin aja.

Oh iya, vision board bisa dipajang atau bisa dibukukan juga loh. Kalo saya, beli buku gambar A3. Dari halaman 1, saya bikin introduction tentang saya dalam bentuk gambar-gambar. Lalu di halaman kedua, bisa prestasi. Halaman ketiga projects yg sudah dilakukan. Halaman 4 mimpi kamu. dst. Jadi kalau perkenalan ke orang lain di forum besar, bisa bawa satu buku gambar aja yg udah komprehensif isinya. Dan ini jadi kayak portofolio kamu sendiri kan? Dan saya bilang, hampir di berbagai kesempata, it works!  Orang jadi lebih tertarik untuk mendengar penjelasan saya/ perkenalan diri saya, karena ada something different.

Belakangan, saya dan Indonesian Future Leaders juga kerap mengadakan Changemaker School (Sekolah Pembaharu), dimana kita mencoba menggunakan vision board sebagai media utama pelatihan perancangan proyek sosial. Senang sekali melihat banyak mimpi-mimpi pemuda Indonesia yang berhasil tervisualkan (meskipun baru berada di tahap ide). Semuanya terlihat lebih nyata, dan semangat mereka semua jadi lebih besar untuk membuat perubahan.

0 Response to "Visualkan Mimpimu dengan Vision Board!"

Post a Comment