10 tahun pesawat bertenaga surya terealisasi dan terbang perdana melintasi Amerika

Solar Impulse
Pesawat bertenaga surya yang dinamai Solar Impulse mendarat dengan sempurna di Phoenix setelah terbang selama 18 jam dari San Fransisco, Amerika Serikat, Sabtu (4/5) tanpa sedikitpun bahan bakar, demikian laporan Reuters.

Pesawat berbadan ramping itu berdengung ketika lepas landas dari bandara di dekat San Fransisco, Moffett Field, Jumat (3/5) pagi, dan mendarat dini hari di Sky Harbor International Airport di Phoenix menurut laman Solar Impulse.

Para awak pesawat itu merencanakan jeda di setiap pemberhentian untuk menunggu cuaca membaik. Pesawat diharapkan tiba di John F. Kennedy International Airport, New York, dalam dua bulan.

Pilot asal Swiss Bertrand Piccard, salah satu pengusung proyek itu, dan Andre Borschberg akan bergiliran menerbangkan pesawat dengan satu kursi kokpit. Pada penerbangan pertama ke Arizona, Piccard yang memegang kendali.

Pesawat yang dibuat dari serat karbon ringan ini memiliki lebar sayap seukuran sayap jet jumbo dan bobotnya hampir sama dengan bobot sebuah mobil kecil.

Proyek yang dimulai sejak 2003 dengan anggaran untuk sepuluh tahun sekitar 112 juta dolar AS dan melibatkan sejumlah insinyur dari perusahaan pembuat eskalator asal Swiss, Schindler, serta bantuan penelitian dari grup perusahaan bahan kimia asal Belgia, Solvay.

Pesawat itu digerakkan oleh energi yang dikumpulkan dari 12.000 sel surya pada bagian sayap yang secara simultan mengisi ulang empat baterai besar dengan kapasitas simpan setara sebuah mobil listrik Tesla, memungkinkannya terbang setelah gelap.


Desain yang ringan dan sayap yang lebar membuat pesawat itu mampu menyimpan energi, namun juga membuatnya rapuh, tidak bisa menembus angin kencang, kabut, hujan atau awan.

Pesawat tersebut mampu terbang hingga 28.000 kaki atau sekitar 8.500 meter dengan kecepatan rata-rata 43 mil per jam atau 69 kilometer per jam.